Sabtu, 20 September 2014

Perang Tondano I dan Tondano II



a.    Perang Tondano I
Perang Tondano I terjadi pada masa kekuasaan VOC. Pada saat datangnya bangsa barat orang-orang Spanyol sudah sampai di Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara). Orang Spanyol di samping berdagang juga menyebarkan agama Kristen dengan tokohnya Franciscus Xaverius. Ubngan mengalami perkembangan tatapi pada abad ke-17 hubungan dagang mereka terganggu dengan munculnya VOC. Pada waktu itu VOC berhasil menanamkan pengaruhnya di Ternate. Bahkan Guberbur Ternate Simon Cos mendapatkan kepercayaan dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari pengaruh Spanyol. Simon Cos kemudian menempatkan kapalnya di Selat Lembeh untuk mengawai pantai timur Minahasa. Para pedagang Spanyol dan juga pedagang Makasar bebas berdagang mulai tersingkir oleh VOC. Apalagi Spanyol harus meninggalkan Indonesia menuju Filipina.
VOC berusaha memaksakan orang-orang Minahasa untuk monopoli berusaha di Sulawesi Utara. Orang Minahasa kemudian menentang usaha tersebut maka VOC berupaya untuk memerangi orang minahasa dengan membendung Sungai Temberan. Akibatnya tempat tinggal tergenang dan kemudian tempat tinggal di danau Tondano dengan rumah apung. Pasukan VOC kemudian mengepung orang Minahasa di Danau Tondano. Simon Cos mengeluarkan ultimatum yang berisi 1) orang Tondano harus menyerahkan tokoh pemberontak kepada VOC 2) orang Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 nbudak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi. Simon Cos kecewa karena ultimatum tidak diindahkan .Pasukan VOC kemudian dipindahkan ke Manado. Setelah itu rakayat Tondano menghadapi masalah dengan hasil panen yang menumpuk tidak laku terjual kepada VOC. Dengan terpaksa kemudian mereka mendekaati VOC, maka terbukalah tanah Tondano bagi VOC. Berakhirlah perang Tondano I. Orang Tondano memindahkan perkampungannya kedataran baru yang bernama Minawanua (ibu negeri)

b.    Perang Tondano II
Perang Tondano II terjadi ketika memasuki abad ke-19, yakni pada abad ke-19, yakni pada masa kolonial Belanda. Perang ini dilatarbelakangi oleh kebijakan  Gubernur Jenderal Daendels. Deandels yang mendapat mandat untuk memerangi Inggris, memerlukan pasukan dalam jumlah besar. Untuk menambah pasukan maka direkrut pasukan dari kalangan pribumi . Mareka yang dipilih adalah suku-suku yang memiliki keberanian adalah orang Madura, Dayak dan Minahasa. Atas perintah Deandels melalui Kapten Hartingh, Residen Manado Prediger segera mengumpulkan para ukung (pemimpin walak atau daerah setingkat distrik). dari Minahasa ditarget untuk mengumpulkan pasukan sejumlah 2.000 orang yang akan di kirim ke jawa. Ternyata orang-orang Minahasa tidak setuju dengan program Deandels untuk merekrut pemuda-pemuda Minahasa sebagai pasukan kolonial. Kemudian para ukung bertekad untuk mengadakan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Mereka memusatkan aktivitas perjuangannya di Tondano Minahasa.

Dalam suasana Gubernur Prediger untuk meyerang pertahanan orang-orang Minahasa di Tondano, Minawanua, dengan cara membendung Sungai Temberan dan membentuk dua pasukan tangguh. Tanggal 23 Oktober 1808 Belanda berhasil menyerang orang-orang Minahasa. Tanggal 24 Oktober 1808 Belanda menguasai Tondano dan mengendorkan serangan tetapi kemudian orang-orang Tondano muncul dengan melakukan serangan.

Perang Tondano Ii berlasung lama sampai Agusttus 1809.  dalam suasana kepenatan banyak kelompok pejuang kemudian memihak Belanda. Namun dengan kekuatan yang ada para pejuanga Tondano terus memberikan perlawanan. Akhirnya tanggal 4-5 Agustus 1809 benteng pertahanan Moraya hancur bersama para pejuang. Mereka memilih mati daripada menyerah.

Senin, 11 Maret 2013

Ciri-ciri Utama Sejarah


Sejarah merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan , terutama ilmu pengethuan sosial. Suatu ilmu pengetahuan dapat disebut ilmiah jika memenuhi syarat-syarat tertentu, diantaranya sebagai berikut :
            1)    Bersifat obyektif, artinya dapat dikombinasikan dengan oraang lain dan isinya sesuia dengan hal-hal yang terdapat dalam obyeknya.
            2)    Berlaku umum, artinya pengetahuan itu dapat diterima oleh masyarakat umum, bukan hanya oleh beberapa oorang saja . Mempunyai metode, dan berbagai standar
            3)    Memenuhi syarat-syarat tertentu yang terkontrol dengan baik, bukan hasil karangan perasaan seseorang.
            4)    Bersifat sistematis, artinya susunannya mengikuti sistem tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan, bagian satu dengan yang lain mempunyai hubungan dan berkaitan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
Jika salah satu , lebih-lebih beberapa syarat tidak terpenuhi maka sifat ilmiahnya akan berkurang. Disamping syarat-sayarat umum tersebut , sejarah sebagai ilmu memiliki sifat khusus, diantaranya sebagai berikut:
1)    Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang terjadi pada masa lamapu, sering diperlukan cukup lama untuk meyakinkan kebenarannya. Ada pendapat yang mengatakan perlu 20 tahun suatu peristiwa Baru dapat dituliskan sebagai ilmu. Namun karena terlalau lama dikurangi menjadi 10 tahun.
2)    Dalam sejarah terjadi hubungan sebab akibat. Suatu peristiwa sejarah terjadi karena satu atau beberapa sebab; misalnya sebab-sebab terjadinya satu peperangandan akibat-kaibatb peperangan itu sendiri
3)      Suatu ilmu dapat dirasakan karena apabila ada kegunaannya. Sejarah yang terjadi pada masa lampau diharapkan dapat memberikan kearifan bagi manuisa agar tidak dapat mengulang kembali kesalahan yang pernah terjadi. Dengan begitu , manusia makin memeikirkan apa yang akan terjadi di masa mendatang sehingga kehidupannya menjadi lebih baik
Mempelajari sejarah merupakan suatu jenis berpikir secara historis. Cara berpikir sejarah berbeda dengan cara berpikir ilmu pengetahuan alam. Alasannya, cara berpikir sejarah akan selalu berkaitan dengan masa lampau, sedangkan ilmu pengetahuan alam akan berkaitan dengan masa sekarang. Perhatian sejarah terfokus pada pengalaman dan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manusia, serta peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi dalam lingkup manusia. Sebagai suatu studi, sejarah meneliti sepanjang kehidupan manusia, yaitu sejak manusia pertama kali muncul di bumi ini hingga sekarang.

Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang abadi, unik dan penting
      1.       Peristiwa yang abadi
Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, karena peristiwa tersebut tidak pernah berubah-ubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
2.      Peristiwa yang unik
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik karena hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya


3.   Peristiwa penting
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang  penting dan dapat dijadikan momentum, karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak.

Definisi Sejarah


Sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masa lalu. Adapun istilah kata “ sejarah “ dalam bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa Arab Syajarotun , yang berarti pohon. Penggunaan kata Arab itu sendiri  dalam konteks masa lalu mengacu sebagai syajarah an-nasab, atau pohon silsilah.hal ini diartikan sama dengan sebuah pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sangat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks, itulah sebabnya sejarah diumpamakan menyerupai perkembangan sebuah pohon  yang terus berkembang dari akar sampai ranting yang terkecil. Demikian juga pohon memiliki akar yang jika digambarkan perkembangan akar sama dengan silsilah dalam sejarah, akan tetapi dalam bahasa Arab sendiri ilmu yang mempelajarari kisah-kisah pada masa lalu disebut Tarikh.
Sedangkan dalam Kamus Bahasa Inggris sejarah adalah History . kata history mengandung beberapa arti. Pertama history merupakan kumpulan peristiwa masa lalu. Kedua history merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi berturut-turut dari masa lalu sampai masa yang akan datang.Ketiga , history merupakan suatu catatan atau deskripsi naratif dari peristiwa masa lalu.
Kata history berasal dari kata Yunani Historia  (baca: Istorya) yang berarti ilmu, atau informasi atau pencarian. Dalam perkembangannya kata Historia diperuntukan  bagi pengkajian terhadap segala sesuatu mengenai manusia secara kronologis. Dalam bahasa Jerman kata sejarah disebut dengan Geschichte , yang berarti sesuatu yang telah terjadi.
Para ahli sejarah memberikan pandangan yang bermacam-macam tentang sejarah, walaupun pada hakekatnya hampir sama. Beberapa pengertian sejarah menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a.    Herodotus (484-425 SM)
Sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia. Herodotus dikenal sebagai sejarawan pertama dunia berkebangsaan Yunani. Oleh karena itu, ia mendapat julukan The Father of History atau Bapak Sejarah Dunia.

b.  Aristoteles (350 SM)
Sejarah merupakan satu sistem yang mengira kejadian tersususn dalam bentuk kronologi dan semua peristiwa masa lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti yang kuat.

c.   Francois Bacon
Sejarah memepelajari hal-hal yang berkisar dengan waktu dan tempat dengan menggunakan ingatan sebagai instrumen esensialnya.

d.  Vico 
Sejarah adalah disiplin ilmu pertama manusia. Menurutnya manusia hanya dapat mengerti apa yang telah dibuatnya sendiri. Sejarah menjadi pusat pengertian manusia karena manusialah yang menciptakan sejarah.
e.   Muhamad Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
f.    Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia
g.  John Tosh
Sejarah adalah memori kolektif, sumber pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas soial orang-orang dan prospek orang-orang tersebut pada masa yang akan datang.
h.  Beverley Southgate
Sejarah adalah suatu studi masa lampau, studi yang hasilnya secara ideal merupakan penyajian masa lalu sebagaimana adanya. Sebagai studi menampilkan suatu kenyataan; tidak hanya dapat menikmati adanya, tetapi juga secara moral berguna di dalam pengajaran.
i.    Robin Wink
Sejarah adah studi tentang manusia, manusia dalam kehidupan masyarakat.
j.    Taufik Abdullah
       Sejarah adalah kejadian masa lampau dan cerita tentang kejadian itu
k.   Kuntowijoyo
Sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik dan empiris. Diakronis karena berhubungan dengan perjalanan waktu. Ideografis karena sejaran bersifat menggambarkan , memaparkan, dan menceriterakan sesuatu. Sejarah bersifat unik karena berisi hasil penelitiantentang hal-hal yang unik dan secara khas hanya berlaku, hal yang ada pada suatu tempat dan pada waktu tertentu. Misalnya Revolusi Prancis, Revolusi Indonesia. Selain itu sejarah bersifat empiris, yaitu ejarah bersandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh berdasarkan fakta dan penelitian yang akurat.
l.    RG Collingwood
Sejarawan berpikir bahwa sejarah menrupakan suatu ilmu atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan  manusia pada masa lalu. Jawaban itu di peroleh dari interpretasi bukti-bukti sejarah dan dari self-knowlegdge manusia.

m.    Ibnu Kholdun (1332-1406)
Dalam bukunya berjudul Mukadimah, Kitab Al-‘ibsr wa Diwan Al-Mubtaba. Kaldun mendefinisikan sejarah adalah “catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu “.

n.  W. J S Purwadarminta, sejarah meiliki dua pengertian, yaitu :
                        1)    Silsilah
                        2)    Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
                        3)    Ilmu pengethuan, cerita tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

o.          Syamsudin dan Ismangun
Historia atau history mengadung pengertian belajar dengan cara bertanya-tanya. Istilah historia atau history juga mengandung pengertian sebagai pertelaan tdentang hal ihwal manusia secara kronologis.

p.   Sartono Kartodirdjo
Pengertian sejarah dapat dilihat dari dua sudut padang yaitu subyektif dan obyektif. Dalam arti subyektif  yang dapat dilihat dari sudut pandang sejarawan dalam menginterpretasi sejarah, yang terkadang berbeda-beda.
q.      Woolever dan Scoot
Sejarah merupakan kajian tentang aktivitas manusia pada masa lampau, baik dalam bidang politik, sosial, agama, ilmu pengetahuan , dan hasil kreativitas seni.
r.   Heyking
Sejarah merupakan suatu bentuk kegiatan inquiri yang memebantu dalam membangun pemahaman tentang kehidupan baik yang bersifat individu maupun kolektif

s.      Aloys Meister dan Gibert Garagghan, sejarah dibagi dalam tiga konsep yang berlainan yaitu :
                  1)    Peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia yang terjadi pada masa lampau (histrory as past actually)
                  2)    Tulisan  mengenai yang terjadi pada masa lampau (the record of events)
                  3)    Sebagai metode penelitian (method of inquiry)

t.       Edward Harllot Carr
Sejarah adalah suatu proses interaksi antara serawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog yang tiada henti-hentrinya antara masa sekarang dengan masa silam. Interaksi dalam pengertian ini aialah bahwa sejarawan merupakan orang yang merekontruksi peristiwa sejarah, untuk merekontruksi tersebut, maka sejarawan menggunakan fakta-fakta sebagai sumbernya.

u.     Robert V. Daniel
Sejarah ialah kenangan dari tumpuan masa silam. Kenangan yang dimaksud disini adalah hal-hal yang ditangkap oleh memori manusia terhadap peristiwa yang ia lihat . Apa yang ia lihat dapat menjadi tumpuan dalam mengetahui peristiwa itu.

v.      J.M Romein, membagi sejrah dalam dua aspek ;
                  1)    Sejarah sebagai peristiwa yang telah tejadi dengan sesungguhnya (geschiedenis als werkellikheid).
                  2)    Sejarah sebagai ilmu pengetahuan (geschiedenis als wetenschap) mempunyai dua aspek yaitu praktis (teknis) dan teoritik (bersifat filsafat sejarah)

w.    J.Bank
Menyatakan bahwa semua peristiwa/kejadian masa lampau adalah sejarah; sejarah sebagai kenyataan. Menurut pendapatnya pula, sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami manusia perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang.

x.   R. Mohamad  Ali
    Dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia , Ia menegaskan kata sejarah mengandung arti sebagai berikut :
                  1)       Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
                  2)       Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang merupakan realitas tersebut
                  3)       Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut
 z. Thomas Carlyle, memberikan pengertian  sejarah adalah peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang-orang terkenal. Mereka, adalah penyelamat pada zamannya. Mereka merupakan orang-orang besar yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli sejarah tersebut, panitia historiografi Dewan Riset Ilmu-ilmu Sosial di New York menyimpulkan bahwa sejarah sekurang-kurangya mencakup lima pengertian ;
1)    Penyelidikan yang sistematis tentang gejala alam
2)    Masa lampau umat manusia atau sebagian daripadanya
3)    Benda-benda peninggalan masa lamapu dan tulisan-tulisan baik yang primer maupun sekunder atau sebagian daripadanya
4)    Penyelidikan , penyajian, dan penjelasan tentang masa lampau umat manusia atau sebagian daripadanya
5)    Cabang-cabang pengetahuan yang mencacat , menyelidiki, menyajikan dan menjelaskan masa lampau umat manusia atau sebagian daripadanya

Dengan demikian maka pengertian sejarah secara umum dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
a)    Peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia sebagai mahkluk social.
b)    Cerita, kisah atau catatan tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan atau sumber-sumber sejarah.
c)    Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
d)    Sejarah merupakan studi tentang manusia sebagai individu maupun kelompok dalam konteks ruang dan waktu.
e)    Sejarah adalah studi tentang kehidupan masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan

Senin, 24 Januari 2011

MAKNA MONUMEN RAWA GEDE DALAM PERSPEKTIF SEJARAH

  Tajudin Noor*

Sejarah adalah ceritera tentang masa lalu. Inti cerita adalah nasib dari kesatuan sosial atau golongan manusia. Cerita mengisahkan laku perbuatan dari tokohnya.[1] Dalam hal ini sejarah mencatat bahwa penjajahan di atas bumi Indonesia banyak memperoleh perlawanan dari rakyat, baik dalam bentuk protes sosial , perang secara gerilya maupun gerakan bawah tanah. Bukti-bukti perlawanan terhadap penjajah sudah banyak direkam dalam penulisan sejarah. Selain itu ada pula peristiwa sejarah dikenang dengan cara membangun monumen, yakni merupakan simbol yang mengandung makna bahwa di suatu tempat tersebut pernah terjadi sutau peristiwa yang sangat penting sehingga patut dikenang tidak masa kini akan tetapi bagi generasi masa yang akan datang.
Dalam kaitan ini maka cerita sejarah yang tersurat akan mempunyai sifat fungsional selain meilki makna documenter juga memiliki makna ekspressif yang menunjukkan dari kesadaran kolektif manusia. [2] Dari cerita tentang masa lalu itu memiliki kegunaan sejarah yang sangat berkaitan dengan nilai-nilai pewarisan sejarah. Dalam kaitan ini Ismaun menyatakan bahwa salah satu nilai luhur sejarah adalah pengalaman kolektif yang berharga bagi kemanusiaan. Pada ranah kognitif , generasi sekarang diharapkan mampu memahami tentang peristiwa serta menarik pelajaran masa lampau. Pada ranah afektif dapat mengambil teladan dari tokoh-tokoh sejarah.
      Salah satu monumen yang penting sebagai bukti sejarah yang ada di kota Karawang adalah Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga Rawagede atau lebih dikenal dengan nama Monumen Rawagede.
      Dari peristiwa bersejarah di Rawagede memberikan dorongan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang untuk membuat monumen yang selesai di bangun pada tanggal 10 November 1952 yang dikukuhkan dengan nama Taman Makam Pahlawan Sampurna Raga.[3] 
Monumen Rawagede terdiri dari beberapa unsur yang syarat dengan makna tertentu yakni :
1. Plaza, sebagai tempat upacara dan penghantar menuju titik utama monument serta sebagai penghubung yang melambangkan jembatan emas perjuangan Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
2. Tangga, terdiri dari 17 (tujuh belas ) anak tangga yang melambangkan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
3. Piramida, dengan jumlah 4 dengan tinggi 5 (lima) meter, yang melambang 45 (empat lima) tahun lahirnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
4. Relief, terdapat pada bagian belakang monumen menggambarkan semangat perjuangan rakyat Karawang khususnya daerah Rawagede pada saat mempertaruhkan jiwa dan raga demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.[4]
      Peristiwa Rawagede merupakan bukti sejarah yang diharapkan memberikan aspirasi bagi perilaku kita yaitu berpartisipasi dalam menyumbangkan harta, tenaga dan pikiran serta nyawa sekalipun demi mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan paparan di atas kiranya kita dapat menarik benang merah yaitu pentingnya pewarisan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam proses pewarisan nilai sejarah yang berorentasi pada masa lampau akan tetapi pada cita-cita masa yang akan datang. Dengan kenyataan itu , maka Monumen Rawagede dalam proses pembelajaran merupakan media pendidikan dalam memahami sejarahnya. Lebih khusus pada masayarakat Karawang selain berdaya guna edukatif, inspiratif, instuitif juga berguna sebagai sarana rekreatif.
Francis Bacon menyatakan bahwa histories make man wise atau sejarah membuat orang bijaksana”. Karena itulah tidak mengherankan orang sering kali menganjurkan bahwa “Belajarlah dari sejarah!” atau “Historia Magistra Vitae (sejarah adalah guru kehidupan). Semoga.
*) Tajudin Noor, S.Pd , Pemerhati Sejarah. Tergabung dalam Komunitas Dukung Rawagede sebagai Monumen Nasional.


[1]  Sidi Gazalba 1981 , Pengatar sejarah sebagai Ilmu, Jakarta hal 143.
[2] Kartodirdjo, 1987 beberapa Masalah teori dan Masalah Sedjarah Indonesia, hal 205
[3] K. Sukarman HD, 1996 Mengenang Perjuangan Rakyat Jawa Barat : Riwayat Singkat Taman  Makam Pahlawan Rawagede hal. 15
[4] Ibid hal 20