Selasa, 03 April 2018

Pertempuran Surabaya (10 November 1945)


Usaha perebutan kekuasaan dan senjata dari tangan Jepang yang dimulai sejak tanggal 2 september 1945. Pada tanggal 25 oktober 1945, Brigade 49 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya. Dengan tujuan melucuti serdadu Jepang dan menyelamatkan para interniran Sekutu. Setelah diadakan pertemuan antara wakil-wakil pemerintah RI dengan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby berhasil mencapai suatu kesepakatan yaitu :
1.       Inggris berjanji bahwa di antara mereka tidak terdapat ngkatan perang Belanda.
2.      Disetujuinya kerja sama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketentraman.
3.      Akan segera dibentuk kontak biro sehingga kerja sama dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. 
4.      Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang saja.
Pihak Inggris boleh memasuki kota, tetapi dengan syarat bahwa hanya objek-objek yang sesuai dengan tugasnya saja yang dapat diduduki. Namun pihak Inggris mengingkari janjinya. Pada tanggal 26 oktober 1945 malam harinya satu peleton pasukan Field Security Section di bawah pimpinan Kapten Shauw melakukan penyerangan ke Penjaa Kalisosok untuk membebaskan Kolonel Huiyer.
Pada tanggal 27 Oktober 1945 pukul 11.00 pesawat terbang Inggris menyebarkan pamflet-pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya untuk menyerahkan senjata yang dirampas dari tangan Jepang. Pada tanggal 27 oktober 1945, terjadikontak senjat yang pertama antara Indonesia dengan pasukan Inggris. Pasukan sekutu dapat dipukul mundur dan bahakan hampir dapat dihancurkan oleh pasukan Indonesia. Pada tanggal 30 oktober 1945, Bung Karno, Bung Hatta dan Amir Syarifudin datang ke Surabaya untuk mendamaikan perselisihan itu. Perdamaian berhasil dicapai. Tetapi setelah Bung Karno, Bung Hatta dan Amir Syarifudin beserta Hawthorn kembali ke Jakarta, pertempuran tidak dapat dielakkan lagi dan menyebabkan terbunuhnya Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby.
Pasukan Inggris kemudian mendatangkan bala bantuan dari Divisi V dipimpin Mayor Jenderal Mansergh dengan 24.000 orang anak buahnya mendarat di Surabaya. Tanggal 9 Nopember 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum yang berisi ancaman bahwa pihak Inggris akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara, apabila orang-orang Indonesia tidak menaati ultimatum itu. Ultimatum itu ternyata tidak ditaati. Pada tanggal 10 Nopember 1945 terjadi pertempuran yang sangat dahsyat.


dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar